Akhy, Ukhty…

Bagi sebagian orang memanggil saudaranya (seiman) dengan akhy/ukhty atau akh fulan/ukh fulanah sudah biasa. Tetapi bagi sebagian yang lain, panggilan seperti ini terasa asing bahkan aneh karena memang tidak terbiasa atau juga karena baru tahu.

Ada suatu kasus, mungkin karena baru tahu dan merasa aneh, malah mempermainkan ucapan “akh/ukh” dengan suara yang tidak “wajar”.

Ada baiknya bagi yang terbiasa dengan istilah seperti ini bijak dalam memanggil. Jangan dipukul rata. Panggillah akh/ukh pada yang memang terbiasa. Sedangkan pada yang belum terbiasa, panggillah dengan sebutan yang sudah menjadi ‘urf di masyarakat, semisal mas, mbak, dll.

Ini bukan dalam rangka menggembosi teman-teman yang biasa memanggil akh/ukh, bukan pula menuduh arabisasi. Boleh-boleh saja.

Wong kami pun kalau dipanggil akh mau-mau saja, kadangkeleus juga memanggil teman dengan akh. Tapi kami juga biasa memanggil dengan panggilan mas/mbak.

Intinya pandai-pandailah dalam memilih diksi yang tepat ketika bercakap. Jangan sampai lawan bicara mengernyitkan dahi tanda tak mudeng dan merasa aneh dengan ucapan yang kita ucap.

Berikan tanggapan