Punya Teman, Tapi Syi’ah

Seorang teman bercerita tentang dosennya yang mulai terpengaruh Syi’ah, entah dari mana. Sang dosen mulai mencela para sahabat Nabi -radhiyallahu ‘anhhum-.

Pola merasuknya pemahaman Syi’ah itu memang biasanya dimulai dari mengungkit kesalahan para sahabat Rasul. Dan di antara para sahabat, mereka memulai dari Mu’awiyah bin Abi Sufyan -radhiyallahu ‘anhuma-.

Hal ini sudah diwanti-wanti oleh para ulama terdahulu, seperti Rabi’ bin Nafi’ (w. 241 H), kata beliau:

ﺇﻥ ﻣﻌﺎﻭﻳﺔ ﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﺳﻔﻴﺎﻥ ﺳِﺘﺮٌ ﻷﺻﺤﺎﺏ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ، ﻓﻤﻦ ﻛﺸﻒ ﺍﻟﺴِّﺘﺮَ ﺍﺟﺘﺮﺃ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﻭﺭﺍﺀﻩ

“Sesungguhnya Muawiyah bin Abi Sufyan adalah tabir bagi para sahabat Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam-. Siapa yang menyingkap tabir itu, dia akan menyakiti kehormatan orang yang berada di balik tabir.” (Al Bidayah wan Nihayah 8/139)

Anda punya teman yang Syi’ah, hanya ada dua pilihan: Kalau anda punya pemahaman kuat tentang Syi’ah sedangkan dia baru kena syubhat Syi’ah, Anda bisa dakwahi dia. Jika dia Syi’ah tulen dan Anda belum banyak tahu tentang Syi’ah, maka amalkan hadits ini:

ﺍﻟﻤﺮﺀ ﻋﻠﻰ ﺩﻳﻦ ﺧﻠﻴﻠﻪ ﻓﻠﻴﻨﻈﺮ ﺃﺣﺪﻛﻢ ﻣﻦ ﻳﺨﺎﻟﻞ

“Agama seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” (HR Abu Dawud dan At Tirmidzi, shahih)

Karena jika Anda lemah, Anda bisa terbawa ikut-ikutan mencela sahabat.

Pertanyaan selanjutnya, apakah sahabat itu maksum alias suci dari kesalahan? Jawabannya jelas tidak. Ahlus Sunnah tidak menafikkan kekeliruan para sahabat. Akan tetapi Ahlus Sunnah senantiasa berprasangka baik terhadap sahabat dan menahan diri dari mencela mereka. Itu poinnya. Karena Rasulullah bersabda:

ﺇِﺫَﺍ ﺫُﻛِﺮَ ﺃَﺻْﺤَﺎﺑِﻲ ﻓَﺄَﻣْﺴِﻜُﻮﺍ

“Jika disebut-sebut tentang sahabatku, tahanlah diri kalian (dari mencela mereka).” (HR. Ath Thabrani, shahih)

Dan juga sabda beliau,

ﻟَﺎ ﺗَﺴُﺒُّﻮﺍ ﺃَﺻْﺤَﺎﺑِﻲ، ﻟَﺎ ﺗَﺴُﺒُّﻮﺍ ﺃَﺻْﺤَﺎﺑِﻲ، ﻓَﻮَﺍﻟَّﺬِﻱ ﻧَﻔْﺴِﻲ ﺑِﻴَﺪِﻩِ، ﻟَﻮْ ﺃَﻥَّ ﺃَﺣَﺪَﻛُﻢْ ﺃَﻧْﻔَﻖَ ﻣِﺜْﻞَ ﺃُﺣُﺪٍ ﺫَﻫَﺒًﺎ ﻣَﺎ ﺃَﺩْﺭَﻙَ ﻣُﺪَّ ﺃَﺣَﺪِﻫِﻢْ ﻭَﻟَﺎ ﻧَﺼِﻴﻔَﻪُ

“Jangan kalian mencela sahabat-sahabatku. Jangan kalian mencela sahabat-sahabatku. Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, seandainya salah seorang dari kalian berinfak emas sebesar Gunung Uhud, tidak akan menandingi satu mud sedekah mereka atau setengahnya.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Para ulama memandang bahwa mencela para sahabat Rasulullah termasuk kekafiran karena Allah telah mempersaksikan keadilan mereka dalam Al Quran.


Ust. Ristiyan Ragil P -hafizhahullahu ta’ala-
fb.com/pujiantoalbandary/posts/990291397670307

Doa Nabi Ibrahim ‘Alaihissalaam

Sudah ma’lum di kalangan orang beriman bahwa doa merupakan senjata yang ampuh. Namun, doa-doa seperti apa yang sering kita panjatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala?

Pernahkah kita berdoa agar dijauhkan dari kesyirikan? Sungguh indah doa yang pernah dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim ‘Alaihissalaam dan patut kita contoh disetiap doa-doa kita:

رب اجعل هذا البلد امنا واجنبني وبني أن نعبد الأصنام

Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan JAUHKANLAH aku beserta anak cucuku daripada menyembah ashnaam*

*Ashnaam merupakan apa-apa yang dipahat semisal patung, batu, dll atau secara umum adalah berhala (Faidah Dauroh Aqidah Ust. Utsman Abu Abdirrahman).

Semoga kelak kita dimatikan dalam keadaan bertauhid. Aamiin

Cermin Semangat Menuntut Ilmu Syar’i

Qais ibn Kasir pernah menceritakan:

Suatu ketika, datanglah seorang laki-laki dari kota Madinah ingin bertemu dengan Abu al-Darda’ radhiyallahu ‘anhu yang berada di Damaskus. Setelah bertemu, Abu al-Darda’ bertanya kepadanya,

“Apa yang menyebabkanmu datang kemari, wahai saudaraku?” la menjawab, “Karena sebuah  hadits yang sampai kepadaku bahwa engkaulah yang telah mendengarnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam”

Abu al-Darda’ radhiyallahu ‘anhu melanjutkan, “Apakah engkau datang untuk urusan perdagangan?” la menjawab, “Tidak.”

Abu al-Darda’ meneruskan, “Apakah engkau ingin bertemu denganku karena ada keperluan tertentu?” la menjawab, “Tidak.” Abu al-Darda’ mengatakan, “Apakah engkau datang untuk tujuan mencari suatu hadits?” la menjawab, “Benar.”

Lalu beliau radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Sungguh aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

من سلك طريقا يطلب فيه علما سلك الله به طريقا من طرق الجنة وإن الملاىٔكة لتضع أجنحتها رضا لطالب العلم وإن العالم ليستغفر له من في السموات و من في الارض والحيتان في جوف الماء وإن فضل العالم على العابد كفضل القمر ليلة البدر على ساىٔر الكواكب وإن العلماء ورثة الأنبياء وإن الأنبياء لم يورثوا دينارا ولا درهما ورثوا العلم فمن اخذه أخذ بحظ وافر
(رواه الترمذى و ابو دود)

Barangsiapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan tempuhkan jalan menuju Surga, dan sungguh para malaikat mereka meletakkan sayap-sayapnya karena ridha dengan para penuntut ilmu, dan sungguh orang yang berilmu akan didoakan kebaikan oleh semua penduduk langit dan penduduk bumi, sampai pun ikan di lautan, dan keutamaan penuntut ilmu dibandingkan dengan seorang ahli ibadah adalah seperti keutamaan (sinar) bulan di malam purnama atas seluruh bintang-gemintang. Dan sungguh para ulama adalah ahli waris para nabi, sedang para nabi mereka tidak meninggalkan dinar dan dirham, tetapi mereka mewariskan ilmu; siapa yang mengambilnya berarti ia telah mengambil bagian yang banyak.”

~ Abu Darda’ Cendekiawan Umat ini

Bunga Bank itu RIBA

Dalam bahasa Arab bunga bank itu disebut dengan fawaid. Fawaid merupakan bentuk plural dari kata ‘faedah’ artinya suatu manfaat. Seolah-olah bunga ini diistilahkan dengan nama yang indah sehingga membuat kita tertipu jika melihat dari sekedar nama. Bunga ini adalah bonus yang diberikan oleh pihak perbankan pada simpanan dari nasabah, yang aslinya diambil dari keuntungan dari utang-piutang yang dilakukan oleh pihak bank.

Apapun namanya, bunga ataukah fawaid, tetap perlu dilihat hakekatnya. Keuntungan apa saja yang diambil dari utang piutang, senyatanya itu adalah riba walau dirubah namanya dengan nama yang indah. Inilah riba yang haram berdasarkan Al Qur’an, hadits dan ijma’ (kesepakatan) ulama. Para ulama telah menukil adanya ijma’ akan haramnnya keuntungan bersyarat yang diambil dari utang piutang. Apa yang dilakukan pihak bank walaupun mereka namakan itu pinjaman, namun senyatanya itu bukan pinjaman. Mufti Saudi Arabia di masa silam, Syaikh Muhammad bin Ibrahim rahimahullah berkata,

Secara hakekat, walaupun (pihak bank) menamakan hal itu qord (utang piutang), namun senyatanya bukan qord. Karena utang piutang dimaksudkan untuk tolong menolong dan berbuat baik. Transaksinya murni non komersial. Bentuknya adalah meminjamkan uang dan akan diganti beberapa waktu kemudian. Bunga bank itu sendiri adalah keuntungan dari transaksi pinjam meminjam. Oleh karena itu yang namanya bunga bank yang diambil dari pinjam-meminjam atau simpanan, itu adalah riba karena didapat dari penambahan (dalam utang piutang). Maka keuntungan dalam pinjaman dan simpanan boleh sama-sama disebut riba.

Tulisan singkat di atas diolah dari penjelasan Syaikh Sholih bin Ghonim As Sadlan –salah seorang ulama senior di kota Riyadh- dalam kitab fikih praktis beliau “Taysir Al Fiqh” hal. 398, terbitan Dar Blancia, cetakan pertama, 1424 H.

Dari penjelasan di atas, jangan tertipu pula dengan akal-akalan yang dilakukan oleh perbankan Syari’ah di negeri kita. Kita mesti tinjau dengan benar hakekat bagi hasil yang dilakukan oleh pihak bank syari’ah, jangan hanya dilihat dari sekedar nama. Benarkah itu bagi hasil ataukah memang untung dari utang piutang (alias riba)? Bagaimana mungkin pihak bank syariah bisa “bagi hasil” sedangkan secara hukum perbankan di negeri kita, setiap bank tidak diperkenankan melakukan usaha? Lalu bagaimana bisa dikatakan ada bagi hasil yang halal? Bagi hasil yang halal mustahil didapat dari utang piutang.

Penilaian kami, bagi hasil dari bank syariah tidak jauh dari riba. Ada penjelasan menarik mengenai kritikan terhadap bank syariah oleh Dr. Muhammad Arifin Baderi hafizhohullah yang diterbitkan oleh Pustaka Darul Ilmi. Silakan dikaji lebih lanjut.

Jika bunga bank itu riba, artinya haram, maka haram dimanfaatkan. Bagi yang dalam keadaan darurat menggunakan bank untuk penyimpanan uang, maka bunga bank tersebut haram dimanfaatkan. Para ulama katakan bahwa bunga bank tersebut tidak boleh digunakan untuk kepentingan pribadi, namun disalurkan untuk kepentingan sosial seperti pembangunan jalan, dan semacamnya. Baca pemanfaatan bunga bank di sini.

Wallahu waliyyut taufiq.


Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, M.Sc
Pagi hari di Ummul Hamam, Riyadh KSA
23 Syawal 1432 H (21/09/2011)
www.rumaysho.com

Continue reading

Tutorial Buka Situs Islam yang Diblokir

HP Android Anda tidak bisa buka situs-situs berita Islam yang sedang
diblokir oleh musuh-musuh Islam?

Tidak usah panik karena khawatir ketinggalan berita Islam…!

Kabar gembira bagi pengguna Android…

Situs-situs tersebut hakikatnya tidak ditutup, tapi hanya diblokir oleh
operator penyedia layanan internet atas permintaan musuh-musuh Islam
akibatnya akses masyarakat ke situs-situs tersebut diblokir sehingga
situs-situs tersebut tidak bisa diakses.

Bagaimana solusinya? Di HP Android Anda masing-masing ada solusinya!!!

Silahkan install aplikasi VPN Master(Free unblock proxy) di HP Android
Anda cukup dengan klik link berikut:

https://play.google.com/store/apps/details?id=free.vpn.unblock.proxy.vpnmaster

Setelah terinstall,

1. Jalankan aplikasi.
2. Tekan tombol lingkaran yang bertuliskan “Touch to connect”
3. Centang kotak disebelah tulisan “Saya mempercayai aplikasi ini.”
4. Tekan tombol OK.
5. Ditunggu hingga proses setting selesai.
6. Tombol lingkaran berubah tulisan menjadi “Connected”.
7. Keluar dari aplikasi dan pastikan di bagian atas layar Android Anda
ada gambar kunci.
8. Silahkan dibuka lagi situs-situs berita Islam yang diblokir.

Bagi pengguna komputer Windows atau Linux silahkan download “Tor
Browser” di: https://www.torproject.org

Tinggal download saja dan diekstrak, tanpa harus diinstall.

Raihlah amal shalih dengan menyebarkan tutorial ini

Besok Makan Pakai Apa?

Sobat, pernahkah kita bertanya dalam hati kita masing-masing, “Besok makan pakai apa?”. Bagi yang berduit mungkin pertanyaan semacam ini tidak sulit untuk dijawab. Justru jawabannya semacam pilihan ganda yang boleh dipilih semua dan tidak ada pilihan salah. (a) daging sapi (b) daging ayam (c) ikan gurami (d) telur. Hingga mungkin pilihannya berganda-ganda sampai (z).

Namun, bagi yang pas-pasan. Untuk menjawab pertanyaan semacam ini mirip dengan menjawab soal uraian. Butuh analisa panjang. Jika makan ini dan itu, bagaimana dengan kebutuhan yang lain.

Nah sobat, pernahkah kita juga bertanya dalam hati kita, “Nanti shalat pakai apa?”. Continue reading

Sabarlah Ibu

Di sebuah rumah kusam dengan dinding retak dengan penuh lubang tembakan. Duduk seorang pemuda dengan berhadapan seorang perempuan renta.

“Ibu sebentar lagi aku berangkat,” kata si pemuda sembari memeluk erat AK dipundaknya.

Dada perempuan itu sebak, namun ia coba untuk menguatkan diri dengan tersenyum.
“Berangkatlah nak dengan nama Allah, jaga kesucian niatmu, jangan pernah engkau bersikap lemah dan di medan pertempuran.” Continue reading

Mengenang Awal Mula Revolusi Suriah 15 Maret 2011

Oleh Ustadz Fathi Yazid Attamimi, Ketua Umum Misi Medis Suriah

Jumat itu, sedari pagi udara panas membakar hati muslimin Aleppo. Tak ada suara kecuali bisik-bisik di sudut gang serta desir angin yang menandai masuknya musim panas. Musim dingin yang masih menyisakan kesejukan tak mampu meredakan isi otak mereka yang lama sudah mendidih.

Telah sampai di telinga, pertempuran pecah di mana-mana! Di Banias, Syaikh Anas Airud memimpin pasukan kecilnya melabrak posisi-posisi tentara Syi’ah Nushairiah. Pertempuran pertama pecah di kolong jembatan, Ma’rakah Jisr yang terkenal itu.

Seribuan militer bersenjata lengkap disikat ratusan mujahidin amatir yang bahkan banyak dari mereka baru melihat senjata hari itu. Berbekal keikhlasan dan petunjuk alim ulama, kemenangan demi kemenangan Allah turunkan bagai hujan deras di musim kemarau! Mengherankan semua orang, sekaligus mengobarkan semangat kaum muslimin, dan memaksa setiap orang yang mengaku beragama Islam terlibat di dalamnya kalau tidak mau seumur hidup dicap banci!

Aksi Syaikh Anas berlanjut hingga seizin Allah menduduki barak militer di pinggiran kota, memaksa ribuan tentara rezim eksodus, kocar kacir kalah kuat melawan peluru dan teriakan takbir petani, tukang angon kambing, tukang koran, guru ngaji, sampai tukang sapu jalan yang dalam semalam langsung menjelma jadi mujahidin hebat!

Di kota-kota lain demikian pula kisahnya. Penduduk Hama yang dikenal bertipikal lugu, polos dan kadang mudah dibahluli. Tak disangka tak dikira malah terdepan mengobrak-abrik kekuatan besar pasukan rezim yang berpusat di tengah kota! Para serdadu Syi’ah profesional itu terkencing-kencing menghadapi moncong-moncong AK-47 yang dibungkus tauhid dan kemarahan karena Allah!

Dalam seminggu, Hama, yang merupakan salah satu basis terbesar Ikhwanul Muslimin di Suriah, berhasil dikendalikan mujahidin hingga rezim harus meluncurkan jet-jet tempur mereka, membombardir gila-gilaan setiap kerumunan yang berada di jalanan demi melemahkan mental para pejuang!

Berita-berita heroik yang berhembus di pasar-pasar, di kedai kopi, di kamar-kamar hotel, di masjid-masjid, di mana-mana! Dibawa angin bercampur bau mesiu memenuhi kota Aleppo.

Awal revolusi Suriah, selama berminggu-minggu jatuh korban setiap hari karena semua demonstrasi damai dihadapi rezim dengan bidikan sniper dari gedung-gedung tinggi.

Bahkan ledakan mortir serta roket! Anak-anak kecil bergelimpangan, wanita dan orang tua tumbang berdarah-darah, serta para pemuda diselimuti debu ketika mengevakuasi korban dari gedung-gedung yang runtuh dihajar roket!

Suara-suara kebaikan tak lagi didengar Basyar al-Assad (LA), kepalanya dipenuhi ide gila bumi hangus warganya sendiri demi mempertahankan kekuasaan! Maka dua jam sebelum khutbah dimulai masjid agung Aleppo sudah penuh oleh jamaah.

Mereka menanti apa yang akan diserukan para ulama. Karena tinggal para ulama yang mereka percayai akan memimpin Suriah masa depan dalam naungan Islam.

Doa-doa dilantunkan sepanjang hari. Lengan-lengan kaum muslimin berusaha menjangkau langit dalam permohonan mereka pada Allah.

“Yang akan terjadi, terjadilah! Tapi beri kami kekuatan menghadapi masa depan sepahit apapun ya Allah…!”

Lalu dari samping mimbar naik seorang ulama menyeret bungkusan karung besar dan berat. Beliau yang akan berkhutbah dan memimpin shalat jumat. Selain itu beliau pula yang akan menyampaikan hasil musyawarah dewan ulama Kota Aleppo.

Khutbah dimulai berapi-api. Ayat-ayat jihad dibacakan, nasehat-nasehat untuk bersabar dilantunkan, dan surga beserta isinya digambarkan oleh khatib sebagai ganjaran bagi orang-orang yang syahid.

Mafhum lah hadirin, perang akan segera pecah di Aleppo! Suasana tegang, beberapa jamaah terbawa suasana, setiap khatib bertakbir, mereka ikut bertakbir.

Allahu Akbar !!!
Allahu Akbar !!!
Allahu Akbar !!!

Mari kita perang!

Tapi kapan?

Sebelum khutbah berakhir, khatib membuka bungkusan besar yang ia bawa tadi. Didahului teriakan takbir yang keras dan membakar, ia acungkan tinggi-tinggi isi bungkusan miliknya!

AK-47!

Allahu Akbar !!!
Allahu Akbar !!!
Allahu Akbar !!!

Hayya a’lal jihaaaddd…!!!
Khaibar khaibar ya Yahuuud !
Jaisyu Muhammad sauda ya’uuuddd…!
Allahu Akbar…!!!

Bacaan shalat sang imam gaduh oleh isak tangis para jamaah di belakangnya, ayat-ayat jihad yang dibaca semakin menghanyutkan para pendengar pada kondisi emosional tertinggi!

Selesai shalat ratusan pucuk senjata dibagikan pada jamaah masjid. Para ayah pulang berpamitan pada anak istrinya. Para pemuda mencium tangan orang tuanya lama-lama, semoga doa restu menuntun langkah mereka pada kemenangan dunia serta akhirat!

Dan para pedagang menutup tokonya dengan tulisan:

“Tutup untuk berjihad!”

“Tutup sampai Assad mati atau kami yang mati!”

Air mata tumpah di mana-mana, melepas kepergian anggota keluarga yang mungkin tidak akan dijumpai lagi! Sebagian ibu berhati singa melepas anaknya dengan syukuran kecil-kecilan, bagi-bagi permen berikut seisi kulkas di jalan-jalan.

Dan para istri mengalungkan syal bertuliskan kalimat syahadat di leher kekasihnya sambil mengantar mereka bergabung dengan kelompok masing-masing!

Ini situasi yang belum pernah terjadi, aura jihad yang menggetarkan! Penuh romantisme dan mengharukan!

Sore itu pecah baku tembak pertama di Kota Aleppo. Gugur bunga-bunga keharibaan, menemui Sang Pencipta Yang Maha Menjanjikan bahwa kebatilan akan kalah oleh yang hak!!!

Hingga 14 Maret 2015, 4 tahun kemudian, romantisme dan jihad di Aleppo belum juga usai. Bahkan alur cerita macam sinetron yang berpanjang-panjang dan menggelinjang tak berkesudahan terus meluluhlantakkan kota tua bersejarah itu hingga ke puing-puing terakhirnya.

Mari! Kita panjatkan doa sepenuh hati, untuk kemenangan kaum muslimin di Suriah serta medan jihad manapun!

Allahummanshur ikhwaananal mujaahidiina fii Suuriah! Wa fii Falistiin! Wa fii Afghaaan! Wa fii kulli makaaan…!

Demonstrasi damai

 

Tuntutan turunnya diktator Assad

 

Salah satu sudut kota setelah pertempuran

 

Seorang pejuang tertembak, disambut pekikan “Allahu Akbar!” oleh kawan-kawannya! #MujahidinRakyat

 

https://www.facebook.com/aburambo.attamimi/posts/1556690751263462 dan https://www.facebook.com/risalahnews/posts/682098305229040

(Sedikit ada suntingan)

Sepenggal Kisah di Bawah Langit Turky

Oleh Ustadz Aan Chandra Thalib hafizhahullah (Mahasiswa al-Jami’ah al-Islamiyyah bil Madinah al-Munawwarah/Universitas Islam Madinah)

Di dalam buku hariannya Sultan Murad IV mengisahkan, bahwa suatu malam dia merasakan kekalutan yang sangat, ia ingin tahu apa penyebabnya. Maka ia memanggil kepala pengawalnya dan memberitahu apa yang dirasakannya.

Sultan berkata kepada kepada kepala pengawal, “Mari kita keluar sejenak.”

Di antara kebiasaan sang Sultan adalah melakukan blusukan di malam hari dengan cara menyamar.

Mereka pun pergi, hingga tibalah mereka di sebuah lorong yang sempit. Tiba-tiba, mereka menemukan seorang laki-laki tergeletak di atas tanah. Sang Sultan menggerak-gerakkan lelaki itu, ternyata ia telah meninggal. Namun orang-orang yang lalu lalang di sekitarnya tak sedikitpun mempedulikannya. Continue reading